Pengaruh Hereditas pada
Perkembangan
A.
Prinsip-prinsip
Hereditas
Proses penurunan sifat setiap
makhluk hidup dari orang tua pada keturunannya disebut hereditas. Proses tersebut melibatkan beberapa komponen, antara
lain kromosom, gen dan asam nukleat (DNA, RNA). Untuk memahami kinerja
hereditas ini, maka perlu dipahami beberapa istilah terkait seperti konsepsi,
genotip, fenotip, zigot serta kromosom dan gen.
- Konsepsi adalah the moment of fertilization, when a sperm penetrates an ovum forming a zygote. Konsepsi diartikan sebagai peristiwa fertilisasi yaitu keadaan dimana sel sperma menembusi sebuah sel telur/ovum dan membentuk zigot.
- Zigot adalah a single cell formed at conception from the union of a sperm and an ovum. Zigot diartikan sebagai sebuah sel tunggal yang dibentuk pada saat konsepsi dari perpaduan sel sperma dan sel telur.
- Sedangkan genotip adalah the genetic endowment that an individual inherits. Genotip adalah sumbangan genetik yang diwariskan dari seseorang kepada keturunannya. Masing-masing individu memiliki genotip yang berbeda-beda.
- Fenotip adalah the ways in which a person’s genotipe is expressed in observable or measurable characteristics. Fenotip diartikan sebagai cara genotip seseorang diekspresikan dalam karakteristik yang dapat diamati dan diukur. Contoh fenotip adalah warna kulit, bentuk hidung, jenis rambut, tinggi badan dan lainnya.
- Kromosom adalah a threadlike structure made up of genes; in human there are 46 chromosomes in the nucleus of each body cell. Kromosom diartikan sebagai struktur benang pembentuk gen. Pada manusia terdapat 46 kromosom dalam nukleus sel tubuh, yang terdiri atas 22 pasang kromosom tubuh atau autosom dan satu pasang kromosom seks atau genosom.
- Gen merupakan hereditary blueprints for development that are transmitted unchanged from generation to generation. Gen terdiri atas materi genetika yang berisi pesan-pesan kimia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga mempunyai sejumlah ciri individu yang sama dengan induknya.
1.
Materi/Bahan
Genetik
Ketika
sel sperma menembusi dinding ovum, sel sperma akan mengeluarkan materi
genetiknya, demikian pula dengan sel telur sehingga membentuk sel baru yang
disebut zigot. Meskipun ukurannya kecil namun mengandung materi biokimia untuk
perkembangan zigot tersebut mulai dari sel tunggal hingga menjadi manusia. Sel
zigot yang baru memiliki 46 kromosom yang masing-masingnya terdiri atas ribuan
gen yang merupakan unit dasar pewarisan sifat. Gen ini terletak dalam kromosom.
Menurut Mendel, gen-gen ini berpasangan yang didapatkan dari orang tuanya.
Demikian pula kromosom yang juga berpasangan serta memiliki kesamaan ukuran,
bentuk dan fungsinya dalam hereditas. Setiap orang tua memberikan kontribusi 23
kromosom pada setiap anaknya.
Gen-gen
yang terdapat pada setiap kromosom juga berfungsi secara berpasangan. Pada
hakikatnya, gen tersusun atas sejumlah molekul yang disebut deoxyribonucleic
acid/DNA atau asam deoksiribonukleat. DNA is
the active substance of genes and thus governs the hereditary of all life. DNA
membawa informasi yang diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi.
Sintesis protein merupakan proses penyusunan protein yang diperlukan oleh sel
ataupun virus yang akan digunakan untuk aktivitas dan pertumbuhan. Sedangkan
replikasi merupakan proses DNA untuk mengopi diri sendiri untuk diberikan pada
masing-masing sel anak atau virus, sekaligus menyampaikan informasi yang
diperoleh untuk sintesis protein. Kemampuan mereplikasi diri inilah yang
merupakan keunikan DNA.
2.
Pertumbuhan
sel zigot dan produksi sel tubuh
Setelah
zigot terbentuk dan bergerak menuju rahim/uterus,
maka replikasi dimulai melalui proses mitosis. Pada mitosis, bahan inti sel
terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing memiliki sifat-sifat genetik yang sama. Pembelahan dimulai
ketika zigot terbagi atas dua sel, selanjutnya menjadi empat, empat menjadi
delapan, delapan menjadi enambelas dan seterusnya. Sebelumnya, sel
menduplikasikan 46 kromosomnya dan selanjutnya bergerak ke arah berlawanan
sehingga menghasilkan dua sel baru yang yang identik dengan sel induknya.
Ketika seorang anak dilahirkan, dia memiliki jutaan sel melalui pembelahan
mitosis yang menghasilkan otot, tulang, organ tubuh dan struktur tubuh lainnya.
Pembelahan mitosis terus berlangsung sepanjang hidup. Secara ringkas, proses mitosis dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar
1. Proses pembelahan mitosis
3.
Sel
Kelamin
Selain memiliki sel tubuh, manusia
juga memiliki sel kelamin yang berfungsi khusus dalam hereditas untuk
memproduksi gamet. Sel kelamin jantan pada testis dan sel kelamin betina pada
ovarium memproduksi sel sperma dan sel telur melalui proses meiosis. Pada
pembelahan meiosis ini akan dihasilkan
kombinasi hereditas yang baru dan unik. Secara ringkas, rangkaian proses
meiosis dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Proses pembelahan meiosis
B.
Focus
On Research :
1.
Pindah
silang dan pemisahan kromosom selama meiosis
Pindah silang terjadi pada
pembelahan meiosis dimana dua kromosom
yang berdekatan melakukan penukaran materi genetik. Rekombinasi pindah silang
memiliki peran yakni meningkatkan variabilitas genetik manusia dari generasi ke
generasi yang selanjutnya memberikan proteksi terhadap cacat bawaan,
pengurangan penyakit dan tekanan lingkungan lainnya. Proses pindah silang pada
kromosom dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3. Proses
pindah silang pada kromosom
2.
Kelahiran
kembar
Terdapat dua macam kembar yang
secara fundamental sangat berbeda satu dengan lainnya yaitu kembar fraternal
atau dizigotik (DZ) dan kembar identik atau monozigotik (MZ).
a.
Kembar fraternal atau dizigotik (DZ)
Dizygotic
(fraternal) twins are twins that resul when a mother release two ova at roughly
the same time and each is fertilized by a different sperm, producing two
zygotes that are genetically different. Kembar ini terjadi
karena dua buah sel telur yang kedua-duanya dibentuk pada siklus haid yang sama
dan masing-masing dibuahi oleh sebuah spermatozoa yang berbeda sehingga
menghasilkan keturunan kembar yang berbeda secara genetik.
b.
Kembar identik atau monozigotik (MZ)
Monozygotic
twins is twins who develop from a single zygot that later divide to form two
genetically identical individuals. Kembar ini terjadi
dari sebuah sel telur yang setelah dibuahi, pada stadium permulaan
perkembangannya tumbuh menjadi dua janin (embrio). Kembar monozigotik ini
memiliki genotip dan fenotip yang sama. Namun demikian, mereka masih dapat
memperlihatkan perbedaan dalam hal sifat-sifat yang langsung dipengaruhi oleh
lingkungan misalnya ukuran serta berat tubuhnya sejak lahir atau perbedaan
nutrisi yang diberikan.
3.
Pria
atau wanita
Telah
dijelaskan di awal bahwa kromosom manusia dibedakan atas kromosom tubuh
(autosom) dan kromosom seks (genoson). Sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom
yang terdiri dari 44 (atau 22 pasang) autosom dan 2 (atau 1 pasang) genosom. Pada
wanita, kromosom kelamin berupa dua buah kromosom-X (XX), sedangkan pada pria
berupa sebuah kromosom-X dan sebuah kromosom-Y (XY).
Terjadinya
anak perempuan atau laki-laki secara genetik ditentukan oleh jenis kromosom
dari sel sperma (kromosomX atau kromosom-Y) yang membuahi sel telur (ovum). Apabila
spermatozoa pembawa kromosom-X (ginospermium)
membuahi sel telur (membawa kromosom-X) maka keturunannya memiliki janis kelaim
wanita (XX). Namun bila spermatozoa pembawa kromosom-Y yang membuahi sel telur maka
jenis kelaminnya adalah laki-laki (XY).
4.
Bagaimana
ekspresi gen?
Terdapat
empat pola ekspresi genetik yakni warisan dominan – resesif sederhana, kodominan,
warisan pautan seks dan warisan poligenik atau multipel gen.
Pada pola warisan dominan resesif, prinsip
yang digunakan adalah bila satu gen dari pasangan dominan dan satu gen resesif,
maka gen yang dominan menggunakan pengaruhnya dengan menolak (mengesampingkan)
pengaruh potensial gen lain, yakni gen
resesif. Gen resesif hanya akan menggunakan pengaruhnya bila dua gen dari satu
pasangan keduanya sama-sama resesif.
Warisan
poligenik adalah suatu prinsip genetik yang menggambarkan interaksi banyak gen
untuk menghasilkan suatu karakteristik khusus. Sedangkan kodominan ialah
keadaan dimana dua gen dalam keadaan heterozigotakan memberikan pengaruh yang
berdiri sendiri.
C.
Penelitian
terapan
1.
Contoh
sifat dominan dan resesif dalam hereditas manusia
Dominan
|
Resesif
|
Kulit berwarna
Rambut ikal
Mata coklat
Rabun jauh
Glukoma
Tidak buta warna
Pendengaran normal
Daun telinga bebas
Metabolisme normal
Polidaktili (kelebihan jari kaki atau tangan)
Rambut gelap
Katarak
Bulu mata panjang
Bibir tebal
Kulit bersisik
Kerdil
Penyakit Huntington
Berambut
Lesung pipi
Golongan darah A
Golongan darah B
Gumpalan darah normal
Sel darah normal
Fisiologi normal
Fisiologi normal
|
Albino
Rambut lurus
Mata biru
Penglihatan normal
Normal
Buta warna
Tuli bawaan
Daun telinga melekat
Phenylketonuria
Jumlah jari normal
Rambut terang/merah
Mata normal
Bulu mata pendek
Bibir tipis
Kulit normal
Normal
Normal
Botak/gundul
Tanpa lesung pipi
Golongan darah O
Golongan darah O
Hemofilia
Anemia
Cystic
fibrosis
Tay
sachs disease
|
D.
Kelainan
hereditas
1.
Kelainan
kromosom
Ketika
sel kelamin membelah selama meiosis, proses distribusi 46 kromosom menjadi sel
sperma atau ovum terkadang mengalami ketidakseimbangan atau dapat dikatakan
bahwa gamet yang dihasilkan mungkin memiliki terlalu banyak kromosom atau
terlalu sedikit. Jika sel kelamin yang abnormal ini dibuahi, sebagian besar
keturunannya bersifat letal atau menimbulkan kematian, mengalami kegagalan
dalam perkembangan dan mengalami keguguran secara spsontan.
Kelainan
kromosom ini dibedakan atas kelainan kromosom seks dan kelainan kromosom tubuh.
Pada kelainan kromosom seks, pria mendapatkan kelebihan kromosom-X atau
kromosom-Y sehingga genotipnya bisa berupa XXY atau XYY, sedangkan pada wanita
kelainan bisa berupa hanya memiliki satu kromosom-X atau memiliki lebih dari
dua kromosom-X sehingga genotipnya bisa berupa XO, XXX, XXXX. Kelainan-kelainan
ini juga berdampak pada penampilan fisik, tingkat kesuburan dan kapasitas
intelektual.
Pada
kelainan kromosom tubuh/autosom, banyak terjadi ketika sebuah sel sperma yang
abnormal membuahi ovum yang membawa ekstra autosom sehingga dihasilkan zigot
yang mempunyai 47 kromosom (2 kromosom seks dan 45 kromosom tubuh). Selain itu juga dikenal adanya down syndrom yaitu kelainan kromosom
yang disebabkan oleh adanya kelebihan sebuah autosom nomor 21 sehinggga rumusan
kromosomnya dapat ditulis 47,XY, + 21 untuk penderita pria dan 47, ZZ, + 21
untuk penderita wanita.
2.
Kelainan
genetik
Pada
bagan diatas diketahui bahwa kelainan genetik dapat berupa kelainan gen
resesif, kelainan gen dominan serta mutasi gen. Sebagian besar kelainan genetik
disebabkan oleh pasangan gen yang dominan. Artinya seorang anak akan mengalami
kelainan genetik melalui pewarisan gen dominan oleh orang tua. Contoh penyakit
terkait penyakit ini adalah penyakit Huntington’s.
Kelainan
genetik juga disebabkan akibat adanya mutasi gen yaitu perubahan struktur kimia
dari satu atau lebih gen yang menghasilkan fenotip baru. Mutasi dapat juga
disebabkan oleh bahaya lingkungan seperti racun limbah industri, radiasi, bahan
kimia pertanian yang terdapat pada berbagai makanan serta bahan pengawet
makanan. Gen sel sabit atau anemia merupakan contoh mutasi.
3.
Memprediksi,
mendeteksi dan memberi perlakuan pada kelainan hereditas
a.
Memprediksi
kelainan genetik
Dapat dilakukan dengan mengikuti
genetik konseling yaitu layanan yang dirancang untuk memberikan pandangan dan
informasi kepada orang tua tentang penyakit genetik dan membantu menentukan
kemungkinan penyakit tersebut diwariskan kepada anaknya. Pihak yang terlibat
dalam layanan ini adalah konselor genetik, ahli genetika, peneliti medis atau
praktisi seperti dokter anak. Layanan ini bisanya dimulai dengan mengetahui
silsilah keluarga dari masing-masing pasangan dan kemudian menentukan peluang
atau prosentase memiliki anak dengan kelainan genetik.
b.
Mendeteksi
kelainan genetik
Mendekteksi
kelainan genetik dapat dilakukan dengan teknik amniosentesis yaitu mengambil cairan amnion dari fetus (bayi dalam
kandungan) sebanyak 10-20 cc dengan menggunakan jarum injeksi dan setelah
dibiakkan selanjutnya diperiksa kariotipenya. Apabila terlihat adanya 3 buah
kromosom tubuh nomor 21 maka dapat dipastikan bayi tersebut mengalami down syndrom.
Selain
cara tersebut, Santrock (1995: 88) mengemukakan beberapa cara lain yang dapat
digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik yaitu dengan cara ultrasound sonography, chorionic villus test
(CVT) dan alpha-fetoprotein test
(AFT).
Ultrasound
sonography adalah suatu prosedur medis prakelahiran
yang mengarahkan gelombang suara frekuensi tinggi ke perut perempuan yang
hamil. Gema dari suara dipindahkan ke bentuk tayangan visual struktur bagian
dalam janin. Teknik ini dapat mendeteksi kelainan-kelainan seperti radang otak
kecil (microencephaly) yakni suatu
bentuk keterbelakangan mental karena otak kecil yang abnormal.
Chorionic
villus test (CVT) adalah suatu prosedur medis
prakelahiran yang mengangkat suatu sampel kecil ari-ari (plasenta) antara
kehamilan minggu ke-8 dan ke-11. Hasil diagnosis yang berlangsung selama 10
hari digunakan untuk menentukan apakah ada kelainan kelahiran dan mengambil
keputusan perlu tidaknya dilakukan aborsi. Namun kondisi ini bertentangan
dengan isu apakah aborsi perlu dilakukan terhadap janian yang memiliki kelainan
(cacat).
Alpha-fetoprotein
test (AFT) merupakan suatu teknik diagnostik prakelahiran yang
digunakan untuk mengukur tingkat protein alfa darah yang diasosiasikan kelainan
saluran syaraf. Tes ini dilakukan pada usia kehamilan antara 14 hingga 20
minggu dan dilakukan hanya bila ibu hamil tersebut beresiko dalam mengasuh anak
yang berkelainan dalam pembentukan otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord).
c.
Melakukan
treatment terhadap kelainan genetik
Treatmen dapat dilakukan sesuai
dengan jenis kelainan genetik yang diderita oleh janin atau bayi. Contoh
pemberian treatment dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan dan hormon
pada janin yang dideteksi mengalami kelainan genetik (Hunter & Yankowits,
1996), transplantasi sumsum tulang (Hadju & Golbus, 1993), atau memperbaiki
secara berkala beberapa cacat genetik bawaan seperti hati, jaringan syaraf,
sistem urin, dan sistem respirasi (Yankowits, 1996). Bagi penderita sindrom turner
dan klinefelter dapat diberikan terapi hormon agar mereka menjadi lebih normal,
sedangkan bagi penderita diabetes dapat melakukan diet dan secara rutin
memeriksa kadar gula darah.
E.
Pengaruh
hereditas pada perilaku
1.
Perilaku
genetik
Merupakan
suatu studi ilmiah tentang bagaimana interaksi genotip dengan lingkungan untuk
menentukan ciri perilaku seperti inteligensi, kepribadian dan kesehatan mental.
Ahli ilmu genetika perilaku mempelajari landasan biologis timbulnya variasi
antar anggota dalam satu spesies. Fokus kegiatan mereka adalah menentukan
bagaimana keunikan kombinasi gen yang diwariskan mengakibatkan timbulnya
perbedaan satu dengan yang lainnya. Metode yang digunakan dalam melaksanakan
tugas ini adalah metode pengembangbiakan selektif (selective bredding) dan studi keluarga (Shaffer & Kipp: 99-100).
Pengembanganbiakan
selektif dengan sengaja dilakukan untuk memanipulasi perubahan genetik hewan
untuk mempelajari pengaruh hereditas pada perilaku seperti yang dilakukan
Gregor Mendel dalam menemukan peran hereditas pada tumbuhan. Contoh selective bredding adalah seperti yang dilakukan R.C Tryons
(1940) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa kemampuan belajar berlari
tikus pada medan yang rumit/simpang-siur merupakan kemampuan bawaan. Penelitian
lain adalah yang dilakukan oleh Plomin et.al (2001) menunjukkan bahwa gen-gen
berkontribusi pada karakteristik perilaku pada tikus dan ayam, seperti tingkat
aktivitas, emosional, tingkat agresif dan dorongan seks.
Studi
keluarga dapat membantu kita untuk memperkirakan besarnya variasi kemampuan dan
perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Terdapat dua jenis studi keluarga yakni twins design dan adoption design. Twins design is study in which sets of twins that differ in zygosity
(kinship) are compare to determine the heritability of an attribute. Jenis
studi kembar ini dimaksudkan untuk mengkaji anak-anak kembar yang berbeda dalam
proses pembentukan zigot dan kemudian membandingkannya. Jika gen lebih
berpengaruh terhadap sifat seseorang maka kembar identik seharusnya lebih
memiliki kesamaan dibandingkan dengan kembar fraternal.
Adoption
design is study in which adopteres are compare
with their biological relatives and their adoptives to estimate their
heritability of an attribute or attributes. Jenis studi ini mengkaji
anak-anak adopsi dan membandingkan antara keluarga biologisnya dan keluarga
adopsinya untuk mengestimasi tingkat hereditas suatu sifat atau beberapa
sifat/ciri.
2.
Pengaruh
hereditas pada perkembangan
Aspek-aspek apakah yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor genetik? Hampir semua aspek, namun faktor inteligensi dan
kepribadian serta pengaruh lingkungan
merupakan aspek yang paling banyak dikaji. Arthur Jensen (1969) dalam tesisnya
menyatakan bahwa inteligensi merupakan warisan bawaan dan lingkungaan hanya
memainkan peran kecil terhadap inteligensi seseorang. Namun banyak pakar
mengecam pendapat ini dengan mempersoalkan definisi inteligensi itu sendiri. Para
pengecam berpendapat bahwa tes IQ hanya salah satu faktor. Pemecahan masalah
sehari-hari, pekerjaan, penyesuaian sosial merupakan aspek inteligensi lain
yang tidak dapat diukur melalui tes intelegensi yang tradisional. Kecaman
lainnya bahwa kebanyakan investigasi tentang hereditas dan lingkungan tidak
mencakup lingkungan yang berbeda secara radikal. Dengan demikian tidaklah
mengherankan jika banyak studi genetik menunjukkan bahwa lingkungan sebagai
suatu pengaruh yang agak lemah terhadap inteligensi.
3.
Teori
hereditas dan interaksi lingkungan dalam perkembangan
Para pakar
genetika perilaku seperti Scarr & McCartney
(1983), Sandra, Scarr (1992) mengungkapkan bahwa hereditas dan
lingkungan berinteraksi dalam 3 cara yaitu :
a.
Passive Genotype/Enviroment
Correlations
Terjadi ketika orang tua yang
secara genetik terkait dengan anaknya menyediakan suatu lingkungan pengasuhan
yang baik bagi anaknya. The kind of home
enviroment that parents provide for their children is influenced, in part, by
the parents own’s genotypes (Shaffer & Kipp: 110). Misalnya orang tua
yang mungkin memiliki suatu kecenderungan genetik yang cerdas dan terampil
membaca. Karena mereka membaca dengan baik dan menyediakan bacaan yang baik
untuk anaknya dengan harapan mereka akan menjadi pembaca yang terampil (Santrock,
2002: 96).
b.
Evocative Genotype/ Enviroment
Correlations
Terjadi karena genotip seseorang
anak memperoleh tipe lingkungan fisik dan sosial tertentu. Misalnya bayi yang
aktif dan mudah tersenyum lebih banyak mendapatkan perhatian dan stimulasi
sosial dibandingkan dengan bayi yang pasif dan pendiam. Contoh lain misalnya
guru lebih merespon siswa yang atraktif dibandingkan siswa yang pendiam.
c.
Active Genotype/ Enviroment
Correlations
Terjadi ketika anak-anak
mencari/memilih lingkungan yang mereka rasakan sesuai dan menggugah minat
mereka. Upaya pencarian lingkungan ini disesuaikan dengan kemampuan genetik
yang dimiliki. Misalnya anak-anak yang cenderung terampil dalam bidang olahraga
akan mencari secara aktif lingkungan olahraga untuk dapat menunjukkan kemampuannya.
Selain
pengaruh interaksi antara hereditas dan lingkungan seperti yang sudah diuraikan
di atas, pakar genetika perilaku Robert Plomin (1991) juga meyakini bahwa
pengasuhan dan lingkungan bersama hanya bertanggung jawab atas sedikit variasi
pada kepribadian atau minat anak. Atau dapat dikatakan bahwa walaupun dua anak
tinggal serumah dengan orang tua yang sama, kepribadian mereka sering sangat
berbeda.
4.
Kontribusi
dan kritikan pendekatan perilaku genetik
Perilaku genetik memiliki pengaruh
yang kuat dalam perkembangan manusia yang ditunjukkan dengan banyaknya
sifat/ciri yang awalnya dikira hanya bergantung pada pengaruh lingkungan, namun
dipihak lain juga ditentukan oleh genetik.
Kenyataan ini juga mematikan perdebatan nature vs nurture yang menunjukkan bahwa dua sumber ini saling
menjalin secara kompleks. Perilaku genetik telah dikritik sebagai suatu teori
perkembangan yang kurang lengkap yang hanya menggambarkan tetapi gagal menjelaskan
bagaimana gen dan lingkungan mempengaruhi kemampuan dan karakter kita.
Daftar
Pustaka
Shaffer,
David R. (2010). Developmental Psychology
Childhood & Adolescence Eighth Edition. Wadsworth. USA.
Santrock,
John W. (1995). Life-Span Development,
5E. Perkembangan Masa Hidup, Edisi ke-5,
Jilid I. BrownCommunication, Inc. USA.
Suryo. (2008). Genetika Manusia. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Vanden
Zanden, James Wilfrid. (1985). Human Development Third Edition. Alfred A.
Knopf, Inc. New York.
Priadi, Arif. (2009). Biology
3 Senior High School Yer XII. Yudistira. Jakarta.
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
BalasHapusterimakasih,
BalasHapussalam kenal.
JC
Useful post https://www.ecomparemo.com/personal-loan
BalasHapustanx
BalasHapusTerimakasih kak sekalian numpang postinghttps://takiaartikel.blogspot.com/2024/08/indonesian-state-educational.html?m=1
BalasHapusartikel menarik! bagi kamu yang lagi cari Les Privat Calistung segera kunjungi website kami untuk menemukan les privat khusus calistung terbaik bagi anak
BalasHapus